Hutapea

Napoleon Bonaparte

Napoleon Bonaparte (1769 1821) mungkin merupakan sosok yang selalu menimbulkan kontroversi bagi banyak orang. Mereka yang hidup pada jaman itu ataupun setelahnya hampir selalu menghadapi dilemma dalam menilainya: apakah ia seorang yang bengis dan bar-bar yang suka membunuh orang ataukah seorang pemimpin yang selalu mendapat simpati dari pengikutnya? Ia dikabarkan selalu memberi racun tentaranya yang terluka setiap usainya peperangan. Apakah itu disebabkan ia tak peduli kepada mereka atau justru karena ia tak tega melihat mereka menderita dan tak ingin melihat mereka menderita? Konon ia juga selalu membawa bekal sedikit di setiap peperangan dari yang semestinya diperlukan pasukannya. Apakah itu karena ia kejam dan tak punya belas kasih atau justru karena ia seorang yang realistis? Ia mungkin saja berpikir bahwa akan banyak tentara yang mati dalam peperangan sehingga jumlah pasukan berkurang. Mungkin kita akan menemukan jawabannya jika mengetahui lebih banyak tentang dirinya


Jendral dan Kaisar Perancis yang tenar, Napoleon I, keluar dari rahim ibunya di Ajaccio, Corsica, tahun 1769. Nama aslinya Napoleon Bonaparte. Corsica masuk wilayah kekuasaan Perancis cuma lima belas bulan sebelum Napoleon lahir, dan pada saat-saat remajanya Napoleon seorang nasionalis Corsica yang menganggap Perancis itu penindas. Tetapi, Napoleon dikirim masuk akademi militer di Perancis dan tatkala dia tamat tahun 1785 pada umur lima belas tahun dia jadi tentara Perancis berpangkat letnan.

Kesempatan pertama Napoleon menampakkan kebolehannya adalah di tahun 1793, dalam pertempuran di Toulon (Perancis merebut kembali kota itu dari tangan Inggris), tempat Napoleon bertugas di kesatuan artileri. Pada saat itu dia sudah tidak lagi berpegang pada paham nasionalis Corsicanya, melainkan sudah menganggap diri orang Perancis. Sukses-sukses yang diperolehnya di Toulon mengangkat dirinya jadi brigjen dan pada tahun 1796 dia diberi beban tanggung jawab jadi komando tentara Perancis di Itali. Di negeri itu, antara tahun 1796-1797, Napoleon berhasil pula merebut serentetan kemenangan yang membuatnya seorang pahlawan tatkala kembali ke Perancis.

Di tahun 1798 ia memimpin penyerbuan Perancis ke Mesir. Langkah ini ternyata merupakan malapetaka. Di darat, umumnya pasukan Napoleon berhasil, tetapi Angkatan Laut Inggris di bawah pimpinan Lord Nelson dengan mantap mengobrak-abrik armada Perancis, dan di tahun 1799 Napoleon meninggalkan pasukannya di Mesir dan pulang ke Perancis.

Begitu sampai di Perancis, Napoleon yang jeli itu dapat berkesimpulan bahwa rakyat Perancis lebih terkenang dengan kemenangan-kemenangannya di Itali ketimbang kegagalan ekspedisi Perancis ke Mesir. Berpegang pada fakta ini, hanya sebulan sesudah dia menginjak bumi Perancis, Napoleon ambil bagian dalam perebutan kekuasaan bersama Albe Sieyes dan lain-lainnya. Kup ini melahirkan sebuah pemerintah baru yang disebut “Consulate” dan Napoleon menjadi Konsul pertama. Kendati konstitusi sudah disusun dengan cermat dan diterima lewat persetujuan plebisit rakyat, ini cuma kedok belaka untuk menutupi kediktatoran militer Napoleon yang dengan segera mampu menyikut dan melumpuhkan lawan-lawannya.

Naiknya Napoleon ke tahta kekuasaan betul-betul menakjubkan. Tepatnya di bulan Agustus 1793, sebelum pertempuran Toulon, Napoleon samasekali tidak dikenal orang. Dia tak lebih dari seorang perwira rendah berumur dua puluh empat tahun dan bukan sepenuhnya orang Perancis. Tetapi, kurang dari enam tahun kemudian –masih dalam usia tiga puluh tahun– sudah menjelma jadi penguasa Perancis yang tak bisa dibantah lagi, posisi yang digenggamnya selama lebih dari empat belas tahun.

Di masa tahun-tahun kekuasaannya, Napoleon melakukan perombakan besar-besaran dalam sistem administrasi pemerintahan serta hukum Perancis. Misalnya, dia merombak struktur keuangan dan kehakiman, dia mendirikan Bank Perancis dan Universitas Perancis, serta menyentralisir administrasi. Meskipun tiap perubahan ini punya makna penting, dan dalam beberapa hal punya daya pengaruh jangka lama khususnya untuk Perancis, tidaklah punya pengaruh yang berarti buat negeri lain.

Tetapi salah satu perombakan yang dilakukan oleh Napoleon punya daya pengaruh yang melampaui batas negeri Perancis sendiri. Yaitu, penyusunan apa yang termasyhur dengan sebutan Code Napoleon. Dalam banyak hal, code ini mencerminkan ide-ide Revolusi Perancis. Misalnya, di bawah code ini tidak ada hak-hak istimewa berdasar kelahiran dan asal-usul, semua orang sama derajat di mata hukum. Berbarengan dengan itu code tersebut cukup mendekati hukum-hukum lama dan adat kebiasaan Perancis sehingga diterima oleh rakyat Perancis dan sistem pengadilannya. Secara umum, code itu moderat, terorganisir rapi dan ditulis dengan ringkas, jelas, serta dapat diterima, tambahan pula mudah difahami. Akibatnya, code ini tidak hanya berlaku di Perancis (hukum perdata Perancis yang berlaku sekarang hampir mirip dengan Code Napoleon itu) tetapi juga diterima pula di negeri-negeri lain dengan perubahan-perubahan yang disesuaikan dengan keperluan setempat.

Politik Napoleon senantiasa menumbuhkan keyakinan bahwa dialah seorang yang membela Revolusi Perancis. Tetapi, di tahun 1804 dia sendiri pula yang memperoklamirkan diri selaku Kaisar Perancis. Tambahan lagi, dia mengangkat tiga saudaranya keatas tahta kerajaan di beberapa negara Eropa. Langkah ini tidak bisa tidak menumbuhkan rasa tidak senang pada sebagian orang-orang Republik Perancis yang menganggap tingkah itu sepenuhnya merupakan pengkhianatan terhadap ide-ide dan tujuan Revolusi Perancis. Tetapi, kesulitan utama yang dihadapi Napoleon adalah peperangan dengan negara-negara asing.

Di tahun 1802, di Amiens, Napoleon menandatangani perjanjian damai dengan Inggris. Ini memberi angin lega kepada Perancis yang dalam tempo sepuluh tahun terus-menerus berada dalam suasana perang. Tetapi, di tahun berikutnya perjanjian damai itu putus dan peperangan lama dengan Inggris dan sekutunya pun mulai lagi. Walaupun pasukan Napoleon berulang kali memenangkan pertempuran di daratan, Inggris tidak bisa dikalahkan kalau saja armada lautnya tak terlumpuhkan. Malangnya untuk Napoleon, dalam pertempuran yang musykil di Trafalgar tahun 1805, armada laut Inggris merebut kemenangan besar. Karena itu, pengawasan dan keampuhan Inggris di lautan tidaklah perlu diragukan lagi. Meskipun kemenangan besar Napoleon (di Austerlitz melawan Austria dan Rusia) terjadi enam minggu sesudah Trafalgar, hal ini sama sekali tidak bisa menghapus kepahitan kekalahan di sektor armada laut.

Di tahun 1808 Napoleon perbuat ketololan besar melibatkan Perancis ke dalam peperangan yang panjang dan tak menentu ujung pangkalnya di Semenanjung Iberia, tempat tentara Perancis tertancap tak bergerak selama bertahun-tahun. Tetapi, kekeliruan terbesar Napoleon adalah serangannya terhadap Rusia. Di tahun 1807 Napoleon bertemu muka dengan Czar, dan dalam perjanjian Tilsit mereka bersepakat menggalang persahabatan abadi. Tetapi, persepakatan dan persekutuan itu lambat laun rusak, dan di tahun 1812 bulan Juni Napoleon memimpin tentara raksasa menginjak-injak bumi Rusia.

Hasil dari perbuatan ini sudah sama diketahui. Tentara Rusia umumnya menghindar dari pertempuran langsung berhadapan dengan tentara Napoleon, karena itu Napoleon dapat maju dengan cepatnya. Di bulan September Napoleon menduduki Moskow. Tetapi, orang Rusia membumihanguskan kota itu dan sebagian besar rata dengan tanah. Sesudah menunggu lima minggu di Moskow (dengan harapan sia-sia Rusia akan menawarkan perdamaian), Napoleon akhirnya memutuskan mundur, tetapi keputusan ini sudah terlambat. Gabungan antara pukulan tentara Rusia dan musim dingin yang kejam, tak memadainya suplai pasukan Perancis mengakibatkan gerakan mundur itu menjadi gerakan mundur yang morat-marit. Kurang dari sepuluh persen tentara raksasa Perancis bisa keluar dari bumi Rusia hidup-hidup.

Negara-negara Eropa lain, seperti Austria dan Prusia, sadar benar mereka punya kesempatan baik menghajar Perancis. Mereka menggabungkan semua kekuatan menghadapi Napoleon,dan pada saat pertempuran di Leipzig bulan Oktober 1813, Napoleon kembali mendapat pukulan pahit hingga sempoyongan. Tahun berikutnya dia berhenti dan dibuang ke Pulau Elba, sebuah pulau kecil di lepas pantai Itali.

Di tahun 1815 dia melarikan diri dari Pulau Elba, kembali ke Perancis, disambut baik dan kembali berkuasa. Kekuatan-kekuatan Eropa segera memaklumkan perang dan seratus hari sehabis duduknya lagi ia di tahta kekuasaan, Napoleon mengalami kekalahan yang mematikan di Waterloo.

Sesudah Waterloo, Napoleon dipenjara oleh orang Inggris di St. Helena, sebuah pulau kecil di selatan Samudera Atlantik. Di sinilah dia menghembuskan nafasnya yang terakhir tahun 1821 akibat serangan kanker.

Karier militer Napoleon menyuguhkan paradoks yang menarik. Kegeniusan gerakan taktiknya amat memukau, dan bila diukur dari segi itu semata, bisa jadi dia bisa dianggap seorang jendral terbesar sepanjang jaman. Tetapi di bidang strategi dasar dia merosot akibat bikin kekeliruan-kekeliruan besar, seperti misalnya penyerbuan ke Mesir dan Rusia. Kesalahan strateginya begitu bego sehingga Napoleon tak layak dijuluki pemimpin militer kelas wahid. Apakah anggapan kedua ini tidak adil? Saya kira tidak. Sesungguhnya, ukuran kebesaran seorang jendral terletak pada kemampuannya mengelak dari berbuat kesalahan-kesalahan yang menuntun kearah kehancuran. Hal semacam itu tak terjadi pada diri Alexander Yang Agung, dan Jengis Khan yang tentaranya tak pernah terkalahkan. Berhubung Napoleon pada akhirnya dapat dikalahkan di tahun 1815, Perancis memiliki daerah lebih kecil ketimbang yang pernah dipunyainya di tahun 1879, saat pecahnya Revolusi.

Napoleon tentu saja seorang “egomaniac” dan sering dianggap semodel dengan Hitler. Tetapi, ada perbedaan yang ruwet diantara keduanya. Jika Hitler bertindak sebagian terbesarnya atas dorongan ideologi yang tersembunyi, Napoleon semata-mata terdorong oleh ambisi yang oportunistis dan dia tak punya selera melakukan penjagalan besar dan gila-gilaan. Dalam masa pemerintahan Napoleon, tidak terdapat semacam kamp konsentrasi seperti yang dipunyai Hitler.

Teramat masyhurnya nama Napoleon amat mudah menjebak orang menganggap dia itu berpengaruh besar secara berlebih-lebihan. Masa pengaruh jangka pendeknya memang besar, mungkin lebih besar dari Alexander Yang Agung walaupun tidak sebesar Hitler. (Menurut taksiran, sekitar 500.000 tentara Perancis mati dalam perang Napoleon, sedang sekitar 800.000 orang Jerman tewas selama Perang Dunia ke-2). Dengan ukuran apa pun, perbuatan pengrusakan Napoleon lebih sedikit ketimbang apa yang diperbuat Hitler.

Dalam kaitan pengaruh jangka panjang, tampaknya Napoleon lebih penting ketimbang Hitler, meski lebih kurang penting dibanding Alexander Yang Agung. Napoleon melakukan perubahan luas dalam tata administrasi Perancis, tetapi penduduk Perancis cuma satu per tujuh puluh penduduk dunia. Dalam tiap kejadian, perubahan administratif macam itu harus ditinjau dari sudut perspektif yang sewajarnya. Pengaruhnya terhadap orang Perancis jauh lebih sedikit ketimbang perubahan-perubahan sejumlah kemajuan teknologi dalam masa dua abad belakangan ini.

Banyak orang bilang, masa Napoleon menyediakan peluang bagi perubahan-perubahan bagi terkonsolidasinya dan semakin mapannya kaum borjuais Perancis. Di tahun 1815, tatkala monarki Perancis akhirnya tersusun kembali, perubahan-perubahan ini ditopang dan dilindungi begitu baiknya sehingga kemungkinan bisa kembalinya pola-pola sosial orde lama suatu hal yang sepenuhnya mustahil. Tetapi, perubahan terpenting sebetulnya terjadi dan tersusun sebelum Napoleon. Pada tahun 1799 ketika Napoleon memegang kendali pemerintahan mungkin setiap jalan ke arah kembalinya ke masa status quo sudah terlambat. Tetapi, lepas dari ambisi Napoleon sendiri yang keraja-rajaan, dia memang pegang peranan penting menyebarnya ide revolusi ke seluruh Eropa.

Napoleon juga membawa akibat timbulnya pengaruh-pengaruh luas dan besar dalam revolusi Amerika Latin. Penyerbuannya ke Spanyol melemahkan pemerintahan Spanyol sehingga cengkraman kolonialnya di daerah-daerah jajahannya juga dengan sendirinya melonggar dan tidak efektif. Dalam situasi de facto otonomi inilah gerakan-gerakan kemerdekaan Amerika Latin mulai meletus. Napoleon di pertempuran Waterloo.

Dari semua langkah perbuatan Napoleon, yang paling penting dan paling punya pengaruh berjangka panjang justru yang berada di luar rencananya dan tidak ada sangkut pautnya dengan rencana Napoleon sendiri.

Di tahun 1803, Napoleon menjual daerah luas kepada Amerika Serikat. Dia tahu, milik Perancis di Amerika Utara sulit dilindungi menghadapi serangan-serangan Inggris. Selain itu, dia juga perlu duit, penjualan tanah Louisiana itu mungkin merupakan jual-beli tanah secara damai yang terbesar dalam sejarah sekaligus mengubah Amerika Serikat menjadi suatu negara yang berukuran benua. Sukar dibayangkan apa bentuknya Amerika Serikat tanpa Louisiana ini. Pasti akan merupakan negeri yang samasekali berbeda dengan apa yang kita kenal sekarang. Dan pula layak diragukan Amerika Serikat bisa menjadi negeri kuat tanpa jual-beli Louisiana ini.

Napoleon, tentu saja, bukanlah satu-satunya orang yang berperanan dan bertanggung jawab atas penjualan ini. Pemerintah Amerika jelas pegang peranan pula. Tetapi, penawaran Perancis menjual Louisiana diputuskan dalam perundingan oleh satu orang. Dan orang itu Napoleon Bonaparte.
READMORE
 

Pidato ku "THE IMPORTANCE OF MASTERING ENGLISH"






the honorable beloved my teacher,
and my lovely friend

First of all I will gives thanks for GOD who has given us a healthy condition so we can come together in this place to start our speech test.
and I dont forget to give thanks to my teacher too who has given me time so I can stand here to tell you about my speech entitled:

“THE IMPORTANCE OF MASTERING ENGLISH”

ok, ladies  and gentlements as we know a function of language is as an expression of ideas, feeling, information and any other through communication with other people by using language

ladies and gentlements
english language was applied as one international language. so we must mastering it and can speak english very well if we want to go to anywhere, and do communication with anyone all over the world and beside that many factors why we learn enlish : Some of them are: for finding job, traveling, interacting one each other, doing business, taking examination, doing research, get information and any other.

ladies and gentlements
another point about the importance of mastering english are:
1. with english we able to compete in the globalization era;
2. English is a key to open and master science and technology, because most of scientists write their experts and inventions in English.
3. As students of senior high school (SMA), we have to prepare ourselves by learning hard, particularly English as well as the other subjects at school;

Well, ladies and gentlemen, thank you for your attention. I hope what I have been mention before could be used by all of you. Please don't forget to remember it, the importance of mastering english.  It is a great opportunity that I could be here with all of you today. May God bless us with His Glory and bless all of you. Thank you.

artinya:

yang terhormat guruku
dan yang terkasihi teman-temanku

Pertama-tama saya akan memberikan terima kasih untuk Tuhan yang telah memberi kita kondisi sehat sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini untuk memulai pengujian pembicaraan kita.
dan aku nggak lupa untuk mengucap syukur kepada guru saya juga yang telah memberi saya waktu sehingga saya bisa berdiri di sini untuk memberitahu Anda tentang pidato saya yang berjudul:

"PENTINGNYA PENGUASAAN BAHASA INGGRIS"

ok, Hadirin sekalian seperti yang kita tahu fungsi bahasa sebagai ekspresi ide-ide, perasaan, informasi dan lain melalui komunikasi dengan orang lain dengan menggunakan bahasa

Hadirin sekalian
bahasa inggris diaplikasikan sebagai salah satu bahasa internasional. jadi kita harus menguasai dan dapat berbahasa Inggris dengan baik jika kita ingin pergi ke mana saja, dan melakukan komunikasi dengan siapa pun di seluruh dunia dan di samping itu banyak faktor mengapa kita belajar BAHASA INGGRIS: Beberapa di antaranya adalah: untuk mencari pekerjaan, bepergian, berinteraksi satu satu sama lain, melakukan bisnis, mengambil pemeriksaan, melakukan penelitian, mendapatkan informasi, dan lainnya.

Hadirin sekalian
titik lain tentang pentingnya penguasaan bahasa Inggris adalah:
1. dengan bahasa Inggris kami mampu bersaing di era globalisasi;
2. Bahasa Inggris adalah kunci untuk membuka dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, karena sebagian besar para ilmuwan menulis ahli dan penemuan dalam bahasa Inggris.
3. Sebagai siswa sekolah menengah (SMA), kita harus mempersiapkan diri dengan belajar keras, khususnya bahasa Inggris serta mata pelajaran lain di sekolah;

Nah, ladies and gentlemen, terima kasih atas perhatian Anda. Saya harap apa yang saya telah disebutkan sebelumnya dapat digunakan oleh kalian semua. Jangan lupa untuk mengingatnya, pentingnya bahasa Inggris. Ini adalah kesempatan besar bahwa saya bisa berada di sini bersama kalian semua hari ini. Semoga Allah memberkati kita dengan kemuliaan-Nya dan memberkati kalian semua. Terima kasih.
READMORE
 

Langkah Merakit Komputer

Berikut ini akan dibahas mengenai bagaimana cara merakit komputer, terutama bagi mereka yang baru belajar .. dari beberapa referensi yang saya pelajari .. maka berikut ini akan dijelaskan langkah demi langkah cara merakit komputer, mudah-mudahan bermanfaat .. Red. deden
Komponen perakit komputer tersedia di pasaran dengan beragam pilihan kualitas dan harga. Dengan merakit sendiri komputer, kita dapat menentukan jenis komponen, kemampuan serta fasilitas dari komputer sesuai kebutuhan.Tahapan dalam perakitan komputer terdiri dari:
A. Persiapan
B. Perakitan

C. Pengujian
D. Penanganan Masalah

rakit1.jpg

Persiapan
Persiapan yang baik akan memudahkan dalam perakitan komputer serta menghindari permasalahan yang mungkin timbul.Hal yang terkait dalam persiapan meliputi:
  1. Penentuan Konfigurasi Komputer
  2. Persiapan Kompunen dan perlengkapan
  3. Pengamanan
Penentuan Konfigurasi Komputer
Konfigurasi komputer berkait dengan penentuan jenis komponen dan fitur dari komputer serta bagaimana seluruh komponen dapat bekerja sebagai sebuah sistem komputer sesuai keinginan kita.Penentuan komponen dimulai dari jenis prosessor, motherboard, lalu komponen lainnya. Faktor kesesuaian atau kompatibilitas dari komponen terhadap motherboard harus diperhatikan, karena setiap jenis motherboard mendukung jenis prosessor, modul memori, port dan I/O bus yang berbeda-beda.
Persiapan Komponen dan Perlengkapan
Komponen komputer beserta perlengkapan untuk perakitan dipersiapkan untuk perakitan dipersiapkan lebih dulu untuk memudahkan perakitan. Perlengkapan yang disiapkan terdiri dari:
  • Komponen komputer
  • Kelengkapan komponen seperti kabel, sekerup, jumper, baut dan sebagainya
  • Buku manual dan referensi dari komponen
  • Alat bantu berupa obeng pipih dan philips
Software sistem operasi, device driver dan program aplikasi.

rakit2.jpg

Buku manual diperlukan sebagai rujukan untuk mengatahui diagram posisi dari elemen koneksi (konektor, port dan slot) dan elemen konfigurasi (jumper dan switch) beserta cara setting jumper dan switch yang sesuai untuk komputer yang dirakit.Diskette atau CD Software diperlukan untuk menginstall Sistem Operasi, device driver dari piranti, dan program aplikasi pada komputer yang selesai dirakit.
Pengamanan
Tindakan pengamanan diperlukan untuk menghindari masalah seperti kerusakan komponen oleh muatan listrik statis, jatuh, panas berlebihan atau tumpahan cairan.Pencegahan kerusakan karena listrik statis dengan cara:

  • Menggunakan gelang anti statis atau menyentuh permukaan logam pada casing sebelum memegang komponen untuk membuang muatan statis.
  • Tidak menyentuh langsung komponen elektronik, konektor atau jalur rangkaian tetapi memegang pada badan logam atau plastik yang terdapat pada komponen.

rakit3.jpg

Perakitan
Tahapan proses pada perakitan komputer terdiri dari:
  1. Penyiapan motherboard
  2. Memasang Prosessor
  3. Memasang heatsink
  4. Memasang Modul Memori
  5. memasang Motherboard pada Casing
  6. Memasang Power Supply
  7. Memasang Kabel Motherboard dan Casing
  8. Memasang Drive
  9. Memasang card Adapter
  10. Penyelesaian Akhir
 1. Penyiapan motherboard
Periksa buku manual motherboard untuk mengetahui posisi jumper untuk pengaturan CPU speed, speed multiplier dan tegangan masukan ke motherboard. Atur seting jumper sesuai petunjuk, kesalahan mengatur jumper tegangan dapat merusak prosessor.

rakit4.jpg
2. Memasang Prosessor
Prosessor lebih mudah dipasang sebelum motherboard menempati casing. Cara memasang prosessor jenis socket dan slot berbeda.Jenis socket
  1. Tentukan posisi pin 1 pada prosessor dan socket prosessor di motherboard, umumnya terletak di pojok yang ditandai dengan titik, segitiga atau lekukan.
  2. Tegakkan posisi tuas pengunci socket untuk membuka.
  3. Masukkan prosessor ke socket dengan lebih dulu menyelaraskan posisi kaki-kaki prosessor dengan lubang socket. rapatkan hingga tidak terdapat celah antara prosessor dengan socket.
  4. Turunkan kembali tuas pengunci.

rakit5.jpg
Jenis Slot
  1. Pasang penyangga (bracket) pada dua ujung slot di motherboard sehingga posisi lubang pasak bertemu dengan lubang di motherboard
  2. Masukkan pasak kemudian pengunci pasak pada lubang pasak
Selipkan card prosessor di antara kedua penahan dan tekan hingga tepat masuk ke lubang slot.

rakit6.jpg


3. Memasang Heatsink
Fungsi heatsink adalah membuang panas yang dihasilkan oleh prosessor lewat konduksi panas dari prosessor ke heatsink.Untuk mengoptimalkan pemindahan panas maka heatsink harus dipasang rapat pada bagian atas prosessor dengan beberapa clip sebagai penahan sedangkan permukaan kontak pada heatsink dilapisi gen penghantar panas.Bila heatsink dilengkapi dengan fan maka konektor power pada fan dihubungkan ke konektor fan pada motherboard. 
rakit16.jpg
4. Memasang Modul Memori
Modul memori umumnya dipasang berurutan dari nomor socket terkecil. Urutan pemasangan dapat dilihat dari diagram motherboard.Setiap jenis modul memori yakni SIMM, DIMM dan RIMM dapat dibedakan dengan posisi lekukan pada sisi dan bawah pada modul.Cara memasang untuk tiap jenis modul memori sebagai berikut.
Jenis SIMM
  1. Sesuaikan posisi lekukan pada modul dengan tonjolan pada slot.
  2. Masukkan modul dengan membuat sudut miring 45 derajat terhadap slot
  3. Dorong hingga modul tegak pada slot, tuas pengunci pada slot akan otomatis mengunci modul.

rakit7.jpg
rakit8.jpg
Jenis DIMM dan RIMM
Cara memasang modul DIMM dan RIMM sama dan hanya ada satu cara sehingga tidak akan terbalik karena ada dua lekukan sebagai panduan. Perbedaanya DIMM dan RIMM pada posisi lekukan
  1. Rebahkan kait pengunci pada ujung slot
  2. sesuaikan posisi lekukan pada konektor modul dengan tonjolan pada slot. lalu masukkan modul ke slot.
  3. Kait pengunci secara otomatis mengunci modul pada slot bila modul sudah tepat terpasang.
 
rakit9.jpg

rakit10.jpg
  5. Memasang Motherboard pada Casing
Motherboard dipasang ke casing dengan sekerup dan dudukan (standoff). Cara pemasangannya sebagai berikut:
  1. Tentukan posisi lubang untuk setiap dudukan plastik dan logam. Lubang untuk dudukan logam (metal spacer) ditandai dengan cincin pada tepi lubang.
  2. Pasang dudukan logam atau plastik pada tray casing sesuai dengan posisi setiap lubang dudukan yang sesuai pada motherboard.
  3. Tempatkan motherboard pada tray casing sehinga kepala dudukan keluar dari lubang pada motherboard. Pasang sekerup pengunci pada setiap dudukan logam.
  4. Pasang bingkai port I/O (I/O sheild) pada motherboard jika ada.
  5. Pasang tray casing yang sudah terpasang motherboard pada casing dan kunci dengan sekerup.

  
rakit11.jpg
  6. Memasang Power Supply
Beberapa jenis casing sudah dilengkapi power supply. Bila power supply belum disertakan maka cara pemasangannya sebagai berikut:
  1. Masukkan power supply pada rak di bagian belakang casing. Pasang ke empat buah sekerup pengunci.
  2. HUbungkan konektor power dari power supply ke motherboard. Konektor power jenis ATX hanya memiliki satu cara pemasangan sehingga tidak akan terbalik. Untuk jenis non ATX dengan dua konektor yang terpisah maka kabel-kabel ground warna hitam harus ditempatkan bersisian dan dipasang pada bagian tengah dari konektor power motherboard. Hubungkan kabel daya untuk fan, jika memakai fan untuk pendingin CPU.

rakit12.jpg

7. Memasang Kabel Motherboard dan Casing
Setelah motherboard terpasang di casing langkah selanjutnya adalah memasang kabel I/O pada motherboard dan panel dengan casing.
  1. Pasang kabel data untuk floppy drive pada konektor pengontrol floppy di motherboard
  2. Pasang kabel IDE untuk pada konektor IDE primary dan secondary pada motherboard.
  3. Untuk motherboard non ATX. Pasang kabel port serial dan pararel pada konektor di motherboard. Perhatikan posisi pin 1 untuk memasang.
  4. Pada bagian belakang casing terdapat lubang untuk memasang port tambahan jenis non slot. Buka sekerup pengunci pelat tertutup lubang port lalumasukkan port konektor yang ingin dipasang dan pasang sekerup kembali.
  5. Bila port mouse belum tersedia di belakang casing maka card konektor mouse harus dipasang lalu dihubungkan dengan konektor mouse pada motherboard.
  6. Hubungan kabel konektor dari switch di panel depan casing, LED, speaker internal dan port yang terpasang di depan casing bila ada ke motherboard. Periksa diagram motherboard untuk mencari lokasi konektor yang tepat.

rakit13.jpg
rakit14.jpg
rakit15.jpg

8. Memasang Drive
Prosedur memasang drive hardisk, floppy, CD ROM, CD-RW atau DVD adalah sama sebagai berikut:
  1. Copot pelet penutup bay drive (ruang untuk drive pada casing)
  2. Masukkan drive dari depan bay dengan terlebih dahulu mengatur seting jumper (sebagai master atau slave) pada drive.
  3. Sesuaikan posisi lubang sekerup di drive dan casing lalu pasang sekerup penahan drive.
  4. Hubungkan konektor kabel IDE ke drive dan konektor di motherboard (konektor primary dipakai lebih dulu)
  5. Ulangi langkah 1 samapai 4 untuk setiap pemasangan drive.
  6. Bila kabel IDE terhubung ke du drive pastikan perbedaan seting jumper keduanya yakni drive pertama diset sebagai master dan lainnya sebagai slave.
  7. Konektor IDE secondary pada motherboard dapat dipakai untuk menghubungkan dua drive tambahan.
  8. Floppy drive dihubungkan ke konektor khusus floppy di motherboard
Sambungkan kabel power dari catu daya ke masing-masing drive.

rakit17.jpg
9. Memasang Card Adapter
Card adapter yang umum dipasang adalah video card, sound, network, modem dan SCSI adapter. Video card umumnya harus dipasang dan diinstall sebelum card adapter lainnya.Cara memasang adapter:
  1. Pegang card adapter pada tepi, hindari menyentuh komponen atau rangkaian elektronik. Tekan card hingga konektor tepat masuk pada slot ekspansi di motherboard
  2. Pasang sekerup penahan card ke casing
  3. Hubungkan kembali kabel internal pada card, bila ada.

rakit18.jpg

10. Penyelessaian Akhir
  1. Pasang penutup casing dengan menggeser
  2. sambungkan kabel dari catu daya ke soket dinding.
  3. Pasang konektor monitor ke port video card.
  4. Pasang konektor kabel telepon ke port modem bila ada.
  5. Hubungkan konektor kabel keyboard dan konektor mouse ke port mouse atau poert serial (tergantung jenis mouse).
  6. Hubungkan piranti eksternal lainnya seperti speaker, joystick, dan microphone bila ada ke port yang sesuai. Periksa manual dari card adapter untuk memastikan lokasi port.

 
rakit19.jpg
Pengujian
Komputer yang baru selesai dirakit dapat diuji dengan menjalankan program setup BIOS. Cara melakukan pengujian dengan program BIOS sebagai berikut:
  1. Hidupkan monitor lalu unit sistem. Perhatikan tampilan monitor dan suara dari speaker.
  2. Program FOST dari BIOS secara otomatis akan mendeteksi hardware yang terpasang dikomputer. Bila terdapat kesalahan maka tampilan monitor kosong dan speaker mengeluarkan bunyi beep secara teratur sebagai kode indikasi kesalahan. Periksa referensi kode BIOS untuk mengetahui indikasi kesalahan yang dimaksud oleh kode beep.
  3. Jika tidak terjadi kesalahan maka monitor menampilkan proses eksekusi dari program POST. ekan tombol interupsi BIOS sesuai petunjuk di layar untuk masuk ke program setup BIOS.
  4. Periksa semua hasil deteksi hardware oleh program setup BIOS. Beberapa seting mungkin harus dirubah nilainya terutama kapasitas hardisk dan boot sequence.
  5. Simpan perubahan seting dan keluar dari setup BIOS.
Setelah keluar dari setup BIOS, komputer akan meload Sistem OPerasi dengan urutan pencarian sesuai seting boot sequence pada BIOS. Masukkan diskette atau CD Bootable yang berisi sistem operasi pada drive pencarian.
Penanganan Masalah
Permasalahan yang umum terjadi dalam perakitan komputer dan penanganannya antara lain:
  1. Komputer atau monitor tidak menyala, kemungkinan disebabkan oleh switch atau kabel daya belum terhubung.
  2. Card adapter yang tidak terdeteksi disebabkan oleh pemasangan card belum pas ke slot/
LED dari hardisk, floppy atau CD menyala terus disebabkan kesalahan pemasangan kabel konektor atau ada pin yang belum pas terhubung.  Selamat Mencoba dan Semoga Bermanfaat.
 Sumber : www.google.com   
READMORE
 

Sejarah SS (Schutzstaffel) dan Waffen-SS

Sejarah SS (Schutzstaffel) dan Waffen-SS

Hanya sedikit kesatuan militer yang pernah ada maupun masih ada, dimana riwayat atau ceritanya diangkat berulang-ulang dan tetap menarik seperti Waffen-SS. Buku yang secara komprehensif membahas Waffen-SS sendiri (sampai tulisan ini dibuat) telah ada lebih dari 150 judul buku, dalam berbagai bahasa dan sudut pandang!

Ketertarikan para penulis yang terdiri dari para sejarawan, pengajar sejarah di akademi militer dan analis militer itu sangat beragam. Apakah dalam bentuk kekaguman atas ketangguhan mereka, mesin perang yang efektif, reputasi tempur yang gemilang, salah satu peletak dasar pasukan elit modern, metode pelatihan serta doktrin tempur yang diikuti oleh pihak-pihak yang mengalahkannya, atau karena kontroversinya yang menonjol seperti halnya daftar kekejaman-kekejaman dan bagian dari sebuah rezim otoriter yang disebut-sebut sebagai “kerajaan iblis” di abad 20!

Mungkin untuk seterusnya Waffen-SS masih menjadi sebuah topik menarik untuk dikedepankan, dicaci, dipuji, dipelajari. Karena banyak pula nilai lebih yang bisa diangkat seperti keelitan, persaudaraan yang kuat, kesatuan tentara dari berbagai etnis dan bangsa namun memiliki satu semboyan yang dipegang teguh, keberanian, tangguh dan sangat diandalkan.

Menjelang akhir perang pun, mayoritas Waffen-SS terutama bentukan awal (classic division) telah hilang keyakinannya terhadap Hitler maupun Nazi, namun mereka tetap gigih bertempur. Sebaliknya kesatuan Wehrmacht di sekitar mereka dengan mudahnya menyerah atau melarikan diri. Pada saat akhir itu, mereka bertempur bukan karena loyalitas kepada tuan politik, tetapi lebih kepada saudara seperjuangan dalam satu kesatuan dan kebanggaan bergabung dalam satu kesatuan elit. Walaupun lawan selalu berjumlah lebih besar dan lebih kuat dari mereka.

Pandangan yang salah bila menyamakan Waffen-SS dengan Allgemeine-SS (SS biasa, SS politik atau si baju hitam) seperti umum digambarkan film Hollywood maupun literatur yang menggambarkan cerita dari satu sisi. Perbedaan mendasar antara Waffen-SS dengan SS adalah pada fungsi dan penugasannya:

SS berisikan orang-orang pintar lulusan universitas dan bergerak pada birokrasi pemerintahan, politik dan kepartaian selain tugas kepolisian dan pengamanan dalam negeri, counter espionage, ekonomi, sosial, teknologi dan lainnya Sedangkan Waffen-SS adalah pasukan tempur biasa yang bertugas di garis depan. Waffen-SS secara de jure memang berada di bawah SS, namun secara de facto berada di bawah Oberkommando der Wehrmacht (Pimpinan Tertinggi Angkatan Bersenjata). Garis komando dan penugasan lapangannya berada pada Oberbefehlshaber des Heeres (Panglima AD). Kompleksnya struktur organisasi Nazi baik di awal berdirinya maupun di kemudian hari saat berkuasa, adalah akibat langsung Treaty of Versailles yang mencekik Jerman.

Terbentuknya SS dan Waffen-SS
Awal mulanya Waffen-SS tidak terlepas dari terbentuknya Stosstruppe Adolf Hitler (SAH) pada Maret 1923 sebagai pelindung pribadi Hitler selama perjalanan dinas untuk keperluan partai. Anggota awal SAH berjumlah 12 orang. Seluruhnya merupakan mantan serdadu Stosstruppe (pasukan elit penyerang di PD I) dengan Julius Schreck sebagai penggagas sekaligus pimpinannya. Selain itu SAH dibentuk atas kekhawatiran Hitler terhadap berkembang pesatnya Sturmabteilung (SA) di bawah komando Ernst Röhm. Mereka berisikan, selain mantan serdadu reguler PD I dan Freikorps, juga preman, pemabuk dan bandit jalanan!

Pada bulan November 1923, karena kudeta dengan unjuk kekuatan yang gagal, SAH dibubarkan. Röhm melarikan diri ke Argentina dan SA dipimpin sementara oleh Heinrich Himmler.

Setelah Hitler keluar dari penjara, sebagai pengganti SAH dibentuklah Schutzstaffel (SS) dibawah administrasi SA pada 1925 dengan Julius Schreck sebagai Standartenführer (setara kolonel) yang pertama. Nama SS (kesatuan pelindung) sendiri adalah pemberian Hermann Göring dari nama sebuah format skadron udara untuk pelindung intai udara dalam PD I.

SS sendiri adalah pengulangan sejarah dari Praetorian Guard yang dibentuk Kaisar Oktavianus Augustus pada 35 SM sebelum ia menjadi kaisar pertama Romawi. Praetorian dibentuk Oktavianus untuk melindungi dirinya dari serangan saingan utamanya Markus Antonius serta Senat dan para bangsawan pendukungnya. Bentuk kesamaan yang sangat jelas setelah Oktavianus menjadi Kaisar tahun 27 SM, Praetorian berkembang menjadi kekuatan politik dan birokrasi. Organisasi ini menguasai Kekaisaran dan ikut menentukan jalannya pemerintahan serta menentukan siapa yang berhak menjadi Kaisar Romawi. Ini berlaku selama kurang lebih 300 tahun. Perbedaannya, SS hanya menguasai politik dan birokrasi Jerman selama 12 tahun. Bentuk pengabdian kepada pemimpin dan negara, hormat ala Romawi, parade kemenangan atau lautan obor di keheningan malam adalah banyak faktor yang ditiru Nazi dan SS dari Kekaisaran Romawi dan Praetorian. Terlebih Himmler adalah pengagum berat Kekaisaran Romawi dan Jerman. Seperti risalah Napoleon Bonaparte: l’Histoire la repetee (sejarah akan berulang atau sengaja diulang).

Tidak dapat dipungkiri, dengan naiknya Himmler “si peternak ayam” sebagai Reichsführer-SS pada 16 Januari 1929, SS justru berkembang makin pesat. SS diisi orang-orang pintar sebagai motor penggerak partai dan bergerak di segala bidang pemerintahan dan politik. Hal ini berkembang sejalan mulai masuknya modal asing (Inggris dan AS) ke tubuh partai. Pemodal mensponsori pergerakan Nazi dan menyuntikkan dana untuk industri militer Jerman, termasuk riset dan pengembangan. Jerman terkenal dengan Inovasi teknologinya. Produk-produknya terkenal dengan kualitas terbaik.

Dengan naiknya Hitler sebagai Kanselir Jerman 30 Januari 1933, tugas dan wewenang atas keamanan negara kemudian jatuh kepada SS, khususnya Himmler Pada 9 Juni 1934, Himmler membentuk satuan pengamanan khusus dan rahasia yaitu Sicherheitsdienst (SD). Unit ini dikomandani SS-Obergruppenführer (setara Letnan jenderal) Reinhard Heydrich yang merupakan keturunan Yahudi dan dikenal sebagai pencipta final solution!

Selanjutnya pada bulan Juni 1936, sembilan hari seteleh Himmler ditunjuk sebagai kepala kepolisian negara, dia mengeluarkan ketetapan dengan membagi dua tugas dan fungsi kepolisian yang telah berada di bawah SS: Ordnungspolizei (polisi reguler dan berseragam) dan Sicherheitspolizei (polisi pengamanan, rahasia dan tidak berseragam).

Di bawah Sicherheitspolizei terbentuk satuan polisi dengan spesialisasi masing-masing, yaitu Kripo (polisi untuk kejahatan atas negara) dan Gestapo (polisi untuk tugas rahasia negara). Penataan ini makin membedakan antara unit-unit di dalam SS dengan Waffen-SS dikemudian hari.

Tugas-tugas khusus seperti mengatasi “problem dan pengaruh Yahudi, Slav, kaum Bolsewik dan komunis” pun jatuh kepada SS dari kepolisian yaitu Kripo, Gestapo dan SD, sementara yang di lapangan terbentuk satuan khusus Einsatzgruppen untuk misi teror dan membantu final solution. Organisasi, kesatuan dan anggota yang bergabung di dalam kepolisian khususnya Sicherheitspolizei, SD dan Einsatzgruppen inilah yang terbanyak melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Pengakuan atas Waffen-SS
Di saat Nazi mulai mengikuti perebutan kursi pemerintahan secara legal melalui pemilu tahun 1928, Hitler kembali menginginkan adanya unit elit yang bersih. Anggota unit harus diseleksi secara ketat, tidak memiliki catatan kriminal, dan asli keturunan Jerman yang bisa dibuktikan sampai abad ke 18! Tindakan Hitler tersebut sebagai bentuk kekhawatirannya melihat pertumbuhan SA yang semakin liar dengan jumlah milisinya yang mencapai tiga juta.

Selain itu Röhm dan pendukungnya melakukan manuver dan mempunyai keinginan. Yakni melakukan gerakan tandingan di kepartaian dan membuat partai baru, menginginkan SA dipersenjatai dan sebagai tentara rakyat saat Nazi muncul di tampuk pemerintahan Jerman serta sebagai menteri pertahanan saat Nazi berkuasa.

Hitler kemudian menemui SS-Gruppenführer Josef Dietrich. Mantan sersan awak tank PD I Schwere Kampfwagen A7V, penerima Iron Cross kelas 1 dan kawan lama Hitler sewaktu baru bergabung ke NSDAP diperintahkannya mengambil langkah penting, meliputi pembentukan SS-Stabswache Berlin dan SS-Sonderkommando Juteborg di musim semi 1933. Keduanya pada April 1933 memperoleh pendidikan calon perwira di Institut Lichterfelde-Berlin selama dua bulan, dan kemudian llantas digabung dan dinamakan sebagai Adolf Hitler Standarte (setara resimen) pada 3 September 1933. Namanya diubah kembali Leibstandarte Adolf Hitler pada November 1933. Leibstandarte SS Adolf Hitler (SS-LAH) di April 1934, dan beranggotakan 1.000 orang dalam tujuh kompi (setara satu resimen).

Awalnya pasukan ini adalah unit kawal pribadi, terutama saat perjalanan dinas, unit jaga Reichstag, unit jaga di Berchtesgaden Bavaria, unjuk kemahiran senjata, seremonial dan pasukan parade. Di tahun tersebut, Dietrich berhasil menjadikan SS-LAH sebagai military formation dan meredam usaha Himmler untuk menjadikan SS-LAH sebagai political formation. Kembali pada 1934, Hitler menginginkan dibentuknya sebuah pasukan cadangan khusus (special purpose trupp) yang selanjutnya dinamakan SS-Verfugungstruppe (SS-VT).

Melalui Himmler pada November 1934, Paul Hausser ditunjuk sebagai inspektur SS-Junkerschule di Bad Tolz dan Braunschweig menjadi pusat pelatihan perwira dan boot-camp Waffen-SS. Ia seorang pensiunan Reichswehr tahun 1932 berpangkat Generalleutnant dan veteran kolonel PD I yang pernah bertugas di Stosstruppe dan General Staff. Selanjutnya dikarenakan permintaan yang terus meningkat akibat berkecamuknya perang, didirikan lagi dua tempat pelatihan perwira di Klagenfurt dan Praha.

Sedangkan untuk pusat pelatihan NCO (bintara) yaitu SS-Unterführerschulen, terdapat di Lauenberg dan Radolfzell. Selama berkecamuknya perang, pusat pelatihan NCO di didirikan juga di tiga daerah lainnya di Laibach, Lublinitz dan PosenTreskau.

Hausser kemudian membentuk dan melatih SS-VT dan SS-LAH dibantu Felix Steiner (veteran Stosstruppe). Juga ada Cassius Freiher von Montigny (veteran kapten U-boat PD I) yang kemudian menciptakan pola rekrutmen, doktrin tempur, spesialisasi kesatuan bersenjata, kurikulum dan program pelatihan baik teori maupun praktik untuk Waffen-SS.

Pada 16 Maret 1935, Hitler berpidato di Reichstag dan mengumumkan kepada dunia bahwa Jerman akan memperkenalkan kembali mobilisasi militer yang secara otomatis melanggar Treaty of Versailles. Ia berniat membentuk angkatan bersenjata berkekuatan 36 divisi. Di hari yang sama Hitler mengeluarkan deklarasi bahwa SS-Verfügungstruppe akan menjadi format militer dan cikal bakal sebuah divisi SS dikemudian hari.

Pidato Hitler pada 1935 untuk menjadikan SS-VT sebagai format militer meresahkan petinggi militer. Sebab salah satu perjanjian rahasia Hitler dengan Reicshwehr selain menyingkirkan SA dan Röhm, adalah Wehrmacht (pengganti Reichswehr) sebagai kuasa mutlak pemegang senjata (Waffenträger) setelah Hitler dan Nazi naik ke pucuk pemerintahan Jerman.

Cara Jerman lainnya menolak Treaty 1936 yaitu dengan mengirimkan pasukannya kembali ke Rhineland. Sebagai ujung tombak pasukan Jerman adalah SS-LAH rang dipergunakan sebagai tumbal atau percobaan, karena kemungkinan Prancis akan melawan. Selain dua kesatuan cikal bakal Waffen-SS tersebut, berjalan pula sebuah kesatuan yang awalnya bertugas sebagai pasukan penjaga kamp konsentrasi tawanan politik sebelum pecah perang, yaitu SS-Totenkopfverbande (SS-TKV) atau Detasemen Tengkorak yang telah terbentuk di penghujung 1933 di Dachau dibawah pimpinan SS-Standartenführer Theodor Eicke. Tahun berikutnya, saat “malam pisau panjang” 30 Juni 1934, SS-TKV bersama SS-LAH memperoleh keistimewaan sebagai algoio dan regu tembak untuk melenyapkan pucuk pimpinan SA yang harus disingkirkan. Atas keberhasilan tugasnya, Eicke dan SS-TKV memperoleh bonus. Eicke dinaikkan pangkatnya menjadi SS-Brigadeführer (setara mayor jenderal) dan SS-TKV dikeluarkan dari wewenang dan tanggungjawab SS.

Pada 1 April 1936, keluar ketetapan bahwa Verfügungstruppe (termasuk SS-LAH) dan Totenkopfverbande, secara hukum memiliki status sebagai “organisasi yang memberikan pelayanan untuk negara”. Sejak itu ditempatkan dalam anggaran kepolisian di bawah Kementerian Dalam Negeri.

Eicke selanjutnya melakukan manuver agar kesatuannya memperoleh pendidikan tempur selain tugas rutin menjaga kamp konsentrasi. Terbentuklah kemudian beberapa batalyon siap tempur yang sudah tidak memiliki tugas jaga lagi di awal 1939. Kemudian beberapa batalyon tersebut diperbesar sehingga berkekuatan setara beberapa resimen. Tahun 1938 sebelum pecah perang dunia, SS-TKV bersama SS-VT memperoleh kesempatan dan bertugas sebagai ujung tombak untuk memasuki Sudentenland, anschluss Austria dan Cekoslowakia.

Walaupun telah menjadi format militer. Totenkopf masih dipandang sebelah mata oleh Werhrmacht. Anggapannya, mereka hanyalah sipir dan penjaga kamp konsentrasi yang sudah dipersenjatai namun tidak memiliki keterampilan militer memadai!

Setelah terjun dalam operasi militer di Polandia pada 1 September 1939, yang juga sebagai awal perang dunia II setelah Inggris dan Prancis mendeklarasikan perang terhadap Jerman pada 3 September 1939, Eicke mendapat persetujuan dari Hitler untuk mengubah fungsi dan nama kesatuan ini menjadi SS-Totenkopf Division. Pasukan ini berjumlah 14.000 personel infanteri namun tidak berkendaraan motor. Tugas menjaga kamp konsentrasi selanjutnya diserahkan kepada Allgemeine-SS yang kemudian secara permanen membentuk Totenkopfwachtsturmbanne (batalyon penjaga tengkorak).

Sampai awal 1938, kesatuan SS bersenjata (yang kemudian dikenal sebagai Waffen-SS) diperkuat oleh 38.000 personel. Mereka dipecah dalam beberapa kesatuan. Terdiri dari Leibstandarte SS Adolf Hitler (setara resimen), SS-Standarte Deutschland (setara resimen), SS-Standarte Germania (setara resimen), SS-Standarte Der Führer (setara resimen), SS-Nachrichtensturmbann (setara batalyon sandi), SS-Pioniersturmbann (setara batalyon pelopor), SS-Sturmbann Nürnberg (setara batalyon), SS-Junkerschulen (pusat pendidikan perwira), SS-Unterführerschulen (pusat pendidikan bintara), SS-Inspektion (inspektorat), SS-Sanitatsabteilung (setara batalyon kesehatan), SS-Totenkopfstandarte Oberbayern (setara resimen), SS-Totenkopfstandarte Brandenburg (setara resimen) dan SS-Totenkopf standarte Thuringen (setara resimen).

Kesatuan SS bersenjata ini telah memiliki format militer Seperti SS-Standarte setara Regiment di Wehrmacht, SS-Sturmbann setara Bataillon di Wehrmacht. Juga pelatihan yang diberikan Hausser sejalan dengan konsep pelatihan militer di Wehrmacht, khususnya Heer.

Wehrmacht vs Waffen-SS
Selama tiga tahun setelah pidato Hitler, gesekan terbuka dan saling curiga antara SS dengan Wehrmacht makin meruncing terutama antara Himmler dan para petinggi militer. Wehrmacht merasa tidak perlu mempersenjatai dan memberikan pendidikan militer kepada organisasi politik terutama satgas partainya. Selain itu Werhmacht cukup bangga dengan statusnya sebagai pemegang kuasa tunggal atas senjata dan tugasnya untuk mempertahankan negara.

Untuk meredam masalah yang meruncing dan timbulnya saling curiga antara Wehrmacht dengan SS, pada 17 Agustus 1938 Hitler mengeluarkan ketetapan sebagai berikut:
  1. Fungsi dan tugas SS adalah urusan politik dan tidak diperlukan keterampilan serta pelatihan militer
  2. SS-LAH, SS-VT dan SS-TKV yang menjadi military formation dikecualikan dari ketetapan ini, kesatuan SS bersenjata bukan bagian Wehrmacht dan juga bukan bagian SS dan kepolisian, tetapi didefinisikan sebagai kesatuan berdiri sendiri untuk keperluan der Führer.
  3. Secara formal kesatuan SS bersenjata diperbolehkan merekrut langsung untuk mobilisasi militer dan personel yang bergabung ke dalam kesatuan ini, secara resmi dianggap menunaikan tugas negara.
  4. Sepanjang mobilisasi dan kegunaannya di masa perang, kesatuan SS bersenjata berada di bawah AD dan mendapat perintah langsung dari Oberbefehlshaber des Heeres (Panglima AD).
  5. Kesatuan SS bersenjata tunduk pada hukum dan peraturan militer.
  6. Anggaran dan administrasinya tetap berada pada kepolisian dan SS (slip gaji dari SS), wewenang persenjataan dan perlengkapan ada pada Wehrmacht.

Mulai 26 Agustus 1938, anggota SSLAH, SS-VT dan SS-TKV menerima sistem balas jasa sesuai peraturan yang diterima anggota Wehrmacht. Satu bulan setelah ketetapan yang dikeluarkan Hitler, pada 17 September 1938 Oberkommando der Wehrmacht mengeluarkan ketetapan susulan. Berikut isinya:
  1. Anggota kesatuan SS bersenjata dianggap bagian dari Heer selama periode kesatuan SS bersenjata di mobilisasi untuk tujuan militer dan berada di bawah perintah dan pengawasan Heer.
  2. Anggota kesatuan SS bersenjata memiliki hak dan kewajiban setara yang dimiliki serdadu dan perwira Wehrmacht.
  3. Seluruh kesatuan dari Wehrmacht berkewajiban secara militer bermanuver bersama kesatuan SS bersenjata. Begitu pula kegiatan olahraga atau lainnya di luar tugas yang berguna untuk menjalin proses asimilasi dari kesatuan SS bersenjata ke dalam format militer
Ketetapan selanjutnya dikeluarkan Hitler 18 Mei 1939. Ini merupakan langkah akhir yang diperlukan dalam membentuk format militer secara penuh untuk SS-VT menjadi divisi SS yang lengkap dengan unit-unit pendukung. Seperti artileri, unit intai dan pelopor, antitank dan unit antiserangan udara. Sedangkan SS-LAH di upgraded sebagai kesatuan bermotor namun tetap dalam format regiment. Sedangkan tiga resimen dari SS-TKV disiapkan sebagai SS-Totenkopf Division. Kemudian sebagian anggota Ordnungspolizei (polisi berseragam) mulai direkrut untuk membentuk sebuah divisi polisi lapangan (SS-Polizei Division).

Maka secara anggaran dasar dan format militer, semuanya telah terbentuk. Hanya masalah nama yang belum ada dan diakui secara luas untuk kesatuan SS bersenjata.

Akhirnya 7 Oktober 1939, Wehrmacht secara resmi mengakui perubahan nama dan penggabungan SS-LAH, SS-VT dan SSTKV menjadi Waffen-SS. Satu bulan kemudian keluar ketetapan Himmler. Ia mengkonfirmasikan bahwa Waffen-SS terdiri dari: Leibstandarte SS Adolf Hitler (masih sebesar regiment, terbentuk division pada 1942), SS-Verfugungs Division, SS-Totenkopf Division, SS-Polizei Division, SS-Junkerschulen, SS-Unterfuhrerschulen dan SS-Totenkopfstandarten (resimen SS-TKV yang belum terserap ke divisi).

Bentuk kesatuan Waffen-SS saat itu tipikal komponen dasar sebuah divisi infanteri dengan kesatuan infanteri di dalamnya, memiliki unit intai, pelopor, zeni, unit sandi, perhubungan dan kesehatan. Walau berkekuatan divisi, mayoritas pengiriman perbekalan, perhubungan dan pergerakan meriam lapangan masih menggunakan kereta ditarik kuda. Inilah cerminan militer Jerman sesungguhnya.

Di permulaan perang 1939, ketika operasi militer ke Polandia (Fall Weiss), SSLAH telah memiliki keterampilan militer dan dipersenjatai cukup. Hanya ukurannya masih sebesarregiment yaitu dalam bentuk Motorized Infantry Regiment. Sedangkan SS-VT yang telah berada dalam bentuk sesungguhnya yaitu division. Namun saat di Polandia mereka tidak bertempur dalam satu kesatuan, melainkan disebar pada beberapa kesatuan Heer. Begitu pula SSTKV yang telah berbentuk divisi masih berjuang untuk pembuktian dan mendapatkan identitas diri Oleh Heer disebar pula pada beberapa kesatuan dan juga diremehkan kemampuannya.

Dipersenjatainya Waffen-SS sempat menjadi polemik keras antara pentinggi Waffen-SS dengan Wehmacht.

Dalam hal senjata, Waffen-SS hanya memperoleh senjata kategori usang seperti peninggalan PD I atau buatan Ceko yang ‘anggap kelas dua. Perlakuan separuh hati Heer lainnya adalah saat operasi militer di Polandia. Heer berusaha menghindar untuk tidak memberikan bantuan. Mulai dari ban:uan tembakan artileri untuk pergerakan, kendaraan bermotor serta amunisi tambahan dan peralatan yang dibutuhkan WaffenSS. Walaupun diremehkan dan tidak dibantu seperlunya oleh Heer, Waffen-SS tetap menunjukkan kemampuan terbaiknya dan membuka mata Wehrmacht.

Hitler atas prestasi gemilang dan keberanian Waffen-SS, menginstruksikan agar seluruh kesatuan Waffen-SS di upgraded menjadi kekuatan penuh Motorized Infantry Division (kecuali SS-LAH yang tetap regiment). Berarti pula Heer terpaksa membantu menyediakan peralatan yang dibutuhkan SS-TKV.

Sebelumnya mayoritas persenjataan dan peralatan yang dimiliki SS-TKV adalah campuran antara peralatan usang dan sitaan musuh. Termasuk usaha pribadi yang dilakukan komandannya Eicke dari mengemis, mencuri dan meminjam. Sewaktu General von Weichs dari Heer melakukan inspeksi ke barak-barak SS-TKV, dari sifat curiga dan meremehkan, berbalik menjadi terkesan dan menghargai apa yang telah dilakukan divisi ini.

Seleksi, pembinaan dan pelatihan “Such moves away from the political were inspired by SS Commanders such as Bavarian ex-Sergeant-Major Josef “Sepp” Dietrich, the commander of the Leibstandarte “Adolf Hitler”, Paul Hausser, the creator of the SS training schools, commander of the 2nd SS Panzer Division “Das Reich” and former Reichswehr field commander, and Felix Steiner, the commander of 5th SS Panzer Division “Wiking”, another veteran of the First World War. The Waffen-SS found itself under the command of the OKH rather than higher SS administration, and the field formations of theWaffen SS spent the entire war under the tactical command of the Army and thus maybe considered a de facto branch of the Wehrmacht”. Kesimpulan George H. Stein pengajar sejarah di State University of New York menerbitkan buku berjudul “Hitler’s Elite Guard at War, 1939 —1945″ merupakan buku pertama di luar Jerman dan komprehensif mengenai Waffen-SS di tahun 1965.

Tanggal 1 Oktober 1936 terbentuk inspektorat yang mengawasi dan menjalankan administrasi serta pelatihan militer dari SS-VT dan SS-LAH di dua sekolah perwira/ boot camp (SS-Junkerschule) yang telah berdiri. Keduanya yaitu di Bad Tolz dan Braunschweig. Inspektur dari organisasi baru ini adalah Paul Hausser, yang kemudian dikenal dan disebut seluruh anggota dari Waffen-SS sebagai “”Papa” Hausser. Ia sangat berjasa membentuk sebuah kesatuan yang awalnya minim pengetahuan militer, minim peralatan dan minim pengalaman. Namun bisa menjadi kesatuan elit yang disegani baik oleh kawan maupun lawan Selain itu, faktor personal Hausser yang memperoleh sebutan “Papa” karena kedekatannya pada bawahan dan lulusan SS-Junkerschulen yang dibentuknya.

Himmler mengumumkan bahwa tujuan pertama dari pembentukan sekolah, adalah membentuk korps perwira Verfugungstruppe. Kemampuannya harus setara dengan korps perwira Wehrmacht.

Di bawah sekolah bintara dan perwiranya Hausser, kemudian berkembang dan menghasilkan sistem pelatihan militer yang paling efisien selama PD II. Permasalahannya bagi Himmler bukan masalah kwalitas, tetapi kwantitas. Karena jumlah perwira yang diijinkan dilatih dibatasi oleh Wehrmacht, walau secara rahasia kuota itu dilanggar.

Mulai 1 Oktober 1937, melalui kedua sekolah perwira ini, setiap tahunnya dapat dihasilkan sekitar 400 perwira terdidik dan terlatih dalam waktu relatif singkat. Jumlah ini hanya mampu memenuhi kebutuhan tenaga perwira untuk Verfugungstruppe sebelum perang. Maka saat menielang perang maupun saat perang, aturan atau kuota diperlonggar dan juga dilanggar. Terlebih dengan makin terbuktinya kemampuan dan ketangguhan Waffen-SS di medan tempur.

Dalam membentuk tim instruktur yang solid dan peletak dasar program seleksi dan pelatihannya, Hausser selain dibantu Josef Dietrich juga dibantu beberapa orang. Ada Felix Steiner dan Cassius Freiher von Montigny.

Untuk bergabung dengan Waffen-SS, calon harus melewati persyaratan yang cukup ketat. Setelah diterima, pelatihan dasar militer menghabiskan waktu tiga bulan yang diterapkan sebagai masa percobaan intensif. Ada tiga sasaran utamanya: ketahanan fisik, andal menggunakan senjata ringan dan memahami ideologi. Pelatihan dasar sangat ketat dan intensif, terutama untuk fisik dan untuk bertegur sapa walaupun atasan saat di luar dinas. Inilah fakta yang sangat berbeda dari Wehrmacht.

Hal lainnya dalam keseharian seperti lemari pribadi baik perwira, bintara dan tamtama, tidak memiliki kunci. Bila ada pencurian dan pelakunya tertangkap, penerapan hukumannya sangat berat.

Untuk program ketahanan fisik, di Heer olah raga dilakukan di waktu senggang atau diluar program pendidikan. Sedangkanbagi Waffen-SS, olahraga adalah keharusan dan masuk program pendidikan. Rutinitas ini _anus dilakukan setiap hari secara bersamaan antara perwira, bintara dan tamtama. Baik saat program pendidikan maupun di barak. Olahraga seperti tinju, atletik, renang, dayung serta olahraga lapangan yang memerlukan kerjasama tim seperti sepak bola dan bola keranjang, adalah santapan harian.

Program olahraga dan keseharian seperti ini selain membentuk fisik yang prima juga pembentukan karakter sesama anggota. Mereka akan merasa sebagai satu keluarga dari kesatuan elit yang memiliki hubungan erat, saling menghargai dan saling percaya. Secara umum ini sulit didapat di Wehrmacht khususnya Heer.

Bila teori kepemimpinannya telah dikuasai, akan dipraktikan. Antara lain Auftragstaktik (mission-type tactics), yaitu komandan memberikan arahan yang jelas dan dimengerti sepenuhnya oleh pimpinan bawahannya (sampai pada tingkatan NCO). Selanjutnya pimpinan bawahan menjalankan perintah secara independen, memiliki inisiatif dan bebas melaksanakan perintah secara lebih flexibel. Dalam Auftragstaktik, pimpinan lebih tinggi terbebas dari taktik dan tingkatan yang lebih rinci untuk pelaksanaan di bawahnya.

Seorang perwira akan melewati latihan dasar bersama prajurit dalam kesatuannya. Teori dan praktik dilakukan dari tingkatan regu sampai batalion (basic fighting unit). Bawahan boleh mengoreksi dan memberikan pendapat yang dipandang perlu saat penerapan perintah berdasar situasi lapangan.

Auftragstaktik yang diterapkan Waff en-SS baik dalam pelatihan teori maupun praktik, mengungguli kemampuan Wehrmacht atau angkatan bersenjata lainnya masa itu. Pelatihan maupun misi penugasan telah menjadi standar di seluruh angkatan bersenjata saat ini.

Doktrin Waffen-SS untuk aggresion akan dikombinasikan dengan konsep Auftragstaktik dan memiliki pertimbangan seperti ini bila dibandingkan dengan konsepnya Heer:

Kecenderungan menyerang agresif, cepat, disertai kebulatan tekad. Walau banyak memakan korban saat serangan awal justru akan mengurangi korban selanjutnya, karena target lebih cepat diselesaikan dalam waktu lebih pendek.

Kelambatan dalam menyerang dan kurang agresif, akan memberi banyak waktu bagi lawan mengatur pertahanan atau kemungkinan serangan balik, dan waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan target akan lebih lama. Jumlah korban dalam pertarungan dengan waktu yang lebih lama bila diakumulasikan sampai didapatnya target akan lebih banyak dari cara 1), akibat dari faktor moral si penyerang karena pertempurannya menghabiskan tenaga (war of attrition).

Ibaratnya dalam sebakbola, cara 1) dengan total football akan lebih cepat dalam mencetak gol dibanding catennacio yang bermain hati-hati dan lawan dapat melakukan serangan balik dan melelahkan seperti cara 2). Metode aggresion dengan pola menyerang agresif yang dilakukan Waffen-SS menimbulkan banyak kritikan dari Heer dengan alasan kemungkinan banyak korban.

Bila ditengok jumlah korban yang lebih tinggi dan dipersentasekan perbandingan antara korban dengan keseluruhan personel yang bergabung selama perang adalah: Waffen-SS 27 persen untuk personelnya yang tewas, luka dan hilang, sedangkan Heer 30 persen. Total personel Waffen-SS yang bergabung selama perang sekitar 920.000, sedangkan Heer sekitar 11.000.000.

Teori permainan dalam probabilitas Jan matematika juga dikembangkan di kelas-kelas dan dipraktikan di lapangan pada setiap tingkatan Gruppe (regu) dan Zug (peleton) oleh sang komandan beserta seluruh serdadunya.

Dilatih pula teknik menyerang dan bertahan dengan kombinasi yang dilatih. Mulai pada tingkatan regu untuk regu lainnya bermanuver seperti suppresing fire, covering fire, saturation fire yang dilakukan secara bersamaan dan menyentak. Dengan maksud lawan panik.

Hasil yang didapat dari teori/praktik matematika dan teknik penyerangan adalah banyaknya laporan tertulis dari peleton sekutu maupun Rusia saat pertempuran. Mereka mengaku tertunduk panik atau menjadi tawanan karena menghadapi serangan sistematis dan tembakan gencar dari peleton Waff en-SS.

Selain kelas teori permainan seperti matematika, perwira Waffen-SS dilatih melengkapi dirinya sebagai komandan tempur. Untuk itu mereka memperoleh kelas-kelas teori seperti keahlian mengolah strategi (baca peta, kemampuan kombinasi senjata dan pembinaan prajurit), keahlian membuat rencana pertempuran, sandi, keahlian komunikasi, pelatihan medik dan perhubungan. Kelaskelas teori ini juga mencetak perwira yang memiliki kemampuan kepemimpinan tinggi dan memberikan inspirasi kepada bawahannya untuk loyal.

Secara umum, pelatihan yang diberikan di SS-Junkerschulen sangat sukses. Sekolah berhasil mencetak komandan berkarakter dan comrades in arms antara atasan dan bawahan.

Dalam latihan digunakan live amunition. Hal ini juga menimbulkan kritik keras dari Heer karena menyalahi aturan keselamatan. Sebaliknya inspektur dan para petinggi Waffen-SS berpendapat bahwa ini adalah bagian dari latihan mental. Yaitu membiasakan dirimenghadapi perang sesungguhnya. Live amunition tidak hanya pada senapan biasa dan senapan mesin, juga untuk ternbakan artileri dan mortir. Pada latihan serangan, ledakan artileri dan mortir dilakukan pada rentang 50-70 m dari regu yang bermanuver.

Demonstrasi dilakukan di depan Hitler dan para petinggi Heer pada 1938. Demonstrasi militer yang tidak lazim dengan manuver berani di bawah hujan live amunition, justru membuat Hitler dan para petinggi Heer berdecak kagum dan sadar manfaatnya. Hal serupa mulai diterapkan pada kesatuan elit Heer.

Pelatihan lainnya yang sengaja untuk membentuk mental namun memiliki faktor kecelakaan tinggi, adalah “dilindas panzer”. Prajurit berbaring di lubang galiannya sendiri, lalu sebuah panzer akan melintas secara melintang. Latihan ini adalah untuk bertahan menghadapi panzer lawan dan melakukan serangan balik oleh Grenadier terhadap panzer menggunakan born tempel atau sejenisnya yang akan dipasangkan pada bokong atau tempat kelemahan panzer lainnya. Calon juga diberi sekop untuk menggali tanah seukuran tubuhnya dalam hitungan waktu, kemudian berbaring sembunyi dalam lubang tersebut dan dilalui panzer. Bila lubang galian cukup seukuran tubuhnya, panzer berlalu tidak akan menjadi masalah, namun bagaimana sebaliknya.

Selain latihan untuk mengasah kemampuan memimpin, olahraga, pembinaan karakter dan latihan tempur lainnya, Waffen-SS juga menerapkan latihan dasar baris berbaris. Berupa latihan kesabaran dan mengatur ritme pergerakan, umum disebut Parademarsch atau goose-step. Berbaris serasi dengan angkatan kaki yang tinggi namun perlahan, anggun namun berat atau berbaris dengan hentakan cepat berirama, yang keduanya membutuhkan fisik prima.

Seperti mottonya yang dijunjung tinggi, Meine Ehre Heißt Treue (Loyalty is My Honour), Waffen-SS memang sebuah legenda. Legenda tidak hanya karena keberaniannya, tapi juga banyak menginspirasi militer sedunia untuk mengadopsi doktrin dan tata organisasi tempurnya.


Sumber :
www.scenicreflections.com
www.sejarahperang.com
READMORE